CERITA PANAS DEWASA 17 TAHUN KE ATAS (********)

Cerita panas atau cerita dewasa ataupun cerita 17 tahun keatas berisi tentang kisah hubungan intim. Baik itu perselingkuhan, pemerkosaan, pergaulan bebas,homoseksual maupun lesbi.

Ada beberapa hal yang perlu dikritisi oleh para pembaca cerita-cerita tersebut maupun yang akan membacanya:

Pertama, menceritakan hubungan intim yang dilakukan oleh pasutri (pasangan suami istri) saja kepada orang lain atau khalayak ramai adalah terlarang dalam ajaran islam. Ada hadits yang menyebutkan tentang larangan ini

Diriwayatkan dari Asma’ binti Yazid rodhiyallohu ‘anha, bahwa ia berada di majelis Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam sementara kaum laki-laki dan wanita duduk di situ. Rasulullah berkata, “Barangkali seorang laki-laki menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama isterinya? Barangkali seorang wanita menceritakan hubungan intim yang dilakukannya bersama suaminya?”

Orang-orang diam saja. Aku berkata, “Demi Allah, benar wahai Rasulullah! Sesungguhnya kaum wanita melakukan hal itu demikian juga kaum pria!”

Rasulullah shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Jangan lakukan! sesungguhnya hal itu seperti syaitan laki-laki yang bertemu dengan syaitan perempuan di jalan lalu keduanya bersetubuh sementara orang-orang melihatnya,” (Hasan lighairihi, HR Ahmad [VI/456]).

Orang yang menceritakan hubungan intim antara dirinya dengan pasangannya yang sah saja dicap sebagai manusia yang paling buruk dan disamakan dengan syaitan..Kita berlindung kepada Alloh dari hal tersebut

Kedua, menceritakan hubungan intim antara suami istri yang sah dan merupakan ibadah saja terlarang dan berdosa. Bagaimanakah jika yang diceritakan adalah sebuah dosa berupa perzinaan baik itu dilakukan dengan pacar, selingkuhan, pemerkosaan. Ini adalah sebuah dosa dan aib yang keji lagi hina bagi pelakunya maka wajib bagi pelakunya untuk bertaubat dan meninggalkan perbuatannya itu. Wajib bagi pelakunya menutupi perbuatan tersebut agar tidak menyebar aibnya sehingga harga dirinya tetap terjaga dan tidak ada yang mengikuti jejak kelamnya tersebut. Dan yang terlebih penting adalah dia menutupi perbuatan tersebut supaya diampuni Alloh subhanahu wa ta’alla. Rosulululloh sholallohu ‘alihi wa sallam bersabda “ Seluruh umatku akan dimaafkan kecuali orang yang terang-terangan dalam dosa (al mujahirun), termasuk terang-terangan dalam dosa ialah seorang hamba yang melakukan dosa dimalam hari lalu Allah menutupinya ketika pagi, namun ia berkata: “Wahai fulan aku tadi malam telah melakukan perbuatan begini dan begini!” (HR Muslim)

Ketiga, kebenaran cerita yang ada di dalamnya perlu dipertanyakan. Menceritakan hubungan intim dengan pasangan yang sah, yang benar-banar terjadi saja tidak diperbolehkan.  Bagaimanakah apabila cerita itu adalah perzinaan dan cerita fiktif yang penuh kedustaan dan kepalsuan?.